Rabu, 05 Agustus 2015

Suatu Tinjauan Kasus Nilai Matakuliah Praktik Yang Tdak Muncul Pada Daftar Nilai Ujian (DNU)
                                              Dari Sudut Pandang Kurikulum”.
                                           (Saryanto-UPBJJ-UT Purwokerto)
                                                           5 Agustus 2015

I. Pendahuluan
          Kurikulum yang menjadi unsur inti program studi setiap lembaga pendidikan, mengacu pada empat komponen, yaitu : Tujuan Instruksional, Materi/Isi Mata Pelajaran, Strategi Pembelajaran, dan Evaluasi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Ivor K. Davies (Suhendra: 2008, hal 1.4), mengatakan bahwa komponen pertama kurikulum yaitu tujuan Instruksional, menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan terbina melalui suatu proses pembelajaran di ruang kelas. Tujuan instruksional memberikan suatu petunjuk mengenai arah perubahan perilaku siswa pada suatu mata pelajaran. Setiap kurikulum matapelajaran  atau Garis - garis Besar Program Pengajaran ( GBPP) mata pelajaran telah mencantumkan tujuan instruksional umum (TIU) yang diharapkan tercapai. 
         Berdasar pada TIU/ kompetensi umum, maka guru mata pelajaran menjabarkannya ke be-berapa tujauan instruksional khusus (TIK) atau kompetensi khusus pada rencana pembelajaran ( RP)  sesuai dengan materi pelajaran yang akan diberikannya. Selanjutnya RP tersebut oleh guru dipakai sebagai pedoman menyampaikan materi pelajaran melalui kegiatan belajar mengajar (KBM) di ruang kelas.
          Kalau guru telah memilih materi pelajaran, ia berkewajiban untuk memilih metode meng-ajar atau model pembelajaran yang cocok dengan materi pelajaran tersebut. Kalau sudah sampai pada pemilihan metode mengajar, guru perlu mempertimbangkan pendekatan belajar atau stra-tegi pembelajaran yang bagaimana yang akan digunakan yang mendukung keberhasilan proses belajar siswa.  
          Sudjana (Suhendra: 2008, hal 1.4), mengatakan bahwa  strategi pembelajaran pada hake-katnya adalah tindakan nyata dari guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar ( KBM) melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. Strategi pembelajaran dalam pemba-hasan ini, terkait dengan masalah  cara atau sistem penyampaian isi atau materi pelajaran  dalam rangka pencapaian tujuan instruksional khusus atau kompetensi khusus.
         Tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, dan alat evaluasi merupakan tri tunggal yang saling mendukung. Dalam arti bahwa dalam upaya guru mengevaluasi hasil belajar ( materi pelajaran yang dikuasai ) oleh  siswa,  maka alat evaluasi yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan instruksional khusus atau kompetensi khusus yang diharapkan dikua-sai siswa.
          TIK, materi pelajaran, dan alat evaluasi yang dirumuskan oleh guru dalam Rancangan Program Pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan mata pelajaran diampunya. Selanjutnya RPP yang telah dibuat oleh guru sesuai dengan bidang studi ampuannya dan dipakai sebagai  acuan penyampaian materi pelajaran yang diharapkan dikuasai oleh siswa melalui KBM. 
         TIK merupakan penjabaran dari TIU demikian pula TIU merupakan penjabaran dari tujuan institusional atau tujuan lembaga pendidikan yang diharapkan tercapai setelah siswa lulus atau tamat belajar di suatu lembaga pendidikan.
          Perlu dikemukan disini bahwa di negeri kita Inonesia telah berdiri suatu lembaga pendi-dikan tinggi yang berstatus negeri yaitu Universitas Terbuka yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 41 tahun 1984. 
          UT sebagai lembaga pendidikan tinggi negeri menggunakan sistem belajar terbuka dan jarak jauh.  Sistem belajar jarak jauh ( SBJJ) yang diterapkan oleh UT menekankan pada setiap mahasiswa UT untuk belajar secara mandiri.     
          Dengan cara belajar mandiri mahasiswa UT dilatih untuk berprakarsa, berinisiatip sendiri dalam mempelajari materi / bahan ajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan keterampilan, dan menerapkan pengalaman belajarnya di lapangan atau dalam pekerjaan. Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan mahasiswa dalam mengatur waktu dan melak-sanakan belajar secara efektif. Dengan demikian diperlukan suatu sikap disiplin, inisiatip, motivasi yang kuat dimiliki oleh mahasiswa UT, agar cara belajar mandiri dapat terlaksana.   
          Belajar mandiri dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok dengan menggunakan bahan ajar sebagai sumber belajar yang berupa media cetak atau non cetak. SBJJ yang diterap-kan oleh UT memprioritaskan pada mahasiswa agar belajar mandiri. Namun demikian UT juga menyediakan layanan bantuan belajar bagi mahasiswa yang mengalami kesulian belajar secara mandiri dan dalam bentuk tutorial tatap muka atau dalam bentuk tutorial Online. 
          UT menyediakan tutorial tatap muka (TTM) Wajib bagi mahasiswa Program Sipas ( Sistem Paket Semester) dan tutorial Atpem ( Atas Permintaan Mahasiswa) untuk mahasiswa UT regular. Mahasiswa UT Program Sipas antara lain : Mahasiswa Program S1-Pendas (S1-PGSD dan S1-PGPAUD).    
          Mata kuliah yang disediakan tutorial tatap muka bagi mahasiswa program S1- Pendas (S1-PGSD dan S1-PGPAUD) terdiri dari tiga pola yaitu:
1. Tutorial tatap muka yang melibatkan interaksi Mahasiswa dengan Tutor secara langsung (
     TTM wajib)
2.  Tutorial tatap muka yang melibatkan mahasiswa dengan tutor secara tidak langsung (
      Tutorial Online).
3. Tutorial tatap muka yang mewajibkan mahasiswa mengikuti bimbingan.
          Berdasar pada tutorial tatap muka bagi mahasiswa Program Pendas Pendas butir 3, yaitu tutorial tatap muka yang mewajibkan mahasiswa mengikuti bimbingan terdapat mata kuliah Praktek yang terdiri dari :
1. Pemantapan Kemampuan Mengajar/ PKM (PAUD4304 dan PDGK4209 )
2. Pemantapan Kemampuan Profesional/ PKP (PAUD4501 dan PDGK4501)         
3. Matakuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan ( PDGK4306)
4. Matakuliah Praktikum IPA SD ( PDGK4109)
5. Matakuliah Pembelajaran Terpadu ( PDGK4205  dan PAUD4302)
6. Praktik Pend Jasmani danOlah raga ( PDGK4208)
7. Praktik Pembelajaran Kelas Rngkap / PKR ( PDGK4302)
8. Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini ( PAUD4504)

B. Mahasiswa UT program Non Pendas terdiri dari :
    1. PBIS4304 ( Pemantapan kemampuan mengajar  / PKM).
    2. PEBIS4501( Pemantapan kemampuan Profesional / PKP).
          Nilai mata kuliah tersebut di atas terdiri dari Nilai hasil ujian praktek dan nilai hasil penilaian  laporan tertulis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK). Nilai hasil ujian praktik di peroleh melalui pengurus Pokjar yang disetorkan ke UPBJJ-UT terdekat untuk di entri ke sistem penilaian komputer UT.       
         Berdasarkan uraian tersebut maka  judul makalah ini diberi judul : “ Suatu Tinjauan Kasus Nilai Matakuliah Praktik Yang Tdak Muncul Dalam Daftar Nilai Ujian (DNU) Mahasiswa UT Dari Sudut Pandang Kurikulum”.

II. Rumusan Masalah
          Berdasar pada pembahasan di atas, maka rumusan masalahnya disusun sebagai berikut.
A. Apakah yang dimaksud kasus nilai matakuliah praktek ?
B. Mengapa terjadi kasus nilai mata kuliah praktek Program S1-Pendas dan Program S1- Non Pendas ?
C. Bagimana Layanan UT Terhadap Pengaduan Keluhan Nilai mata kuliah Praktek yang tidak muncul
     dalam DNU ?

III. Pembahasan     
A. Kasus Nilai Mata Kuliah Praktek  Mahasiswa Program S1-Pendas dan Non Pendas Yang  
     Tidak Muncul pada DNU
          Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 41 tahun 1984, maka berdiri suatu lembaga pendidikan tinggi yang berstatus negeri di Negara kita Indonesia diberi nama Universitas Terbu-ka ( UT).  Lembaga pendidikan tinggi ini menggunakan sistem belajar terbuka dan jarak jauh.
          Sistem belajar terbuka dalam arti bahwa tidak ada pembatasan usia, ijazah, lokasi geografis, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Dengan perkataan lain di lembaga pendidikan UT tidak mengenal atau memberlakukan kepada mahasiswa UT untuk drop out.
          Sudjana (Suhendra: 2008, hal 1.4), mengatakan bahwa  strategi pembelajaran pada hake-katnya adalah tindakan nyata dari guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar ( KBM) melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. Strategi pembelajaran dalam pemba-hasan ini, terkait dengan masalah  cara atau sistem penyampaian isi atau materi pelajaran  dalam rangka pencapaian tujuan instruksional khusus atau kompetensi khusus.
          Strategi pembelajaran yang diterapkan di UT adalah sistem belajar jarak jauh ( SBJJ) yaitu suatu sistem belajar yang menekankan pada setiap mahasiswa UT untuk belajar secara mandiri. Dengan cara belajar mandiri mahasiswa UT dilatih untuk berprakarsa, berinisiatip sendiri dalam mempelajari materi / bahan ajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan keterampilan, dan menerapkan pengalaman belajarnya di lapangan atau dalam pekerjaan. Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan mahasiswa dalam mengatur waktu dan melaksanakan belajar secara efektif. Dengan demikian diperlukan suatu sikap disiplin, inisiatip, motivasi yang kuat dimiliki oleh mahasiswa UT, agar cara belajar mandiri dapat terlaksana.   
          SBJJ yang diterapkan oleh UT memprioritaskan pada mahasiswa agar belajar mandiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok dengan menggunakan bahan ajar sebagai sumber belajar yang berupa media cetak atau non cetak sebagai pengganti guru.   
          Namun demikian UT juga menyediakan layanan bantuan belajar bagi mahasiswa yang mengalami keluhan kesulian belajar secara mandiri dan dalam bentuk tutorial tatap muka. Tutor dalam melaksanakan kegiatan tutorial tatap muka perlu memilih metode atau model tutorial tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien.  Kegiatan tutorial tatap muka ( TTM) setiap periode satu semester, dilaksanakan 8 kali pertemuan. Pada pertemuan ke-3, ke-5 dan ke-7 tutor memberikan tugas tutorial kepada mahasiswa peserta tutorial.         
          Materi bahan ajar yang telah dipelajari, Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS), hasil UAS yang diharapkan tercapa oleh mahasiswa UT, merupakan tri tunggal yang saling mendu-kung. Dengan demikian UAS-UT bertujuan untuk menguji kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi suatu mata kuliah.  Dalam arti bahwa untuk mengetahui keberhasilan atau ketidak berhasilan hasil belajar terhadap materi pelajaran yang dikuasai mahasiswa, maka UT melaksanakan UAS atau melalui ujian praktek.
          UT Pusat akan mengirimkan hasil ujian tertulis maupun  prak-tek dalam waktu 10 minggu setelah hari akhir UAS ke UPBJJ-UT. Selanjutnya UPBJJ-UT akan mengirimkan hasil ujian berupa Daftar Nilai Ujian  ( DNU) ke alamat mahasiswa.

          Ketidak berhasilan hasil belajar yang ditunjukkan pada Daftar Nilai Ujian (DNU) akan dirasakan oleh mahasiswa UT sebagai keluhan atau kasus. Keluhan, komplent, atau kasus adalah sebuah ungkapan ketidak puasan antara harapan dengan kenyataan  terhadap apa yang diterima dalam bentuk produk maupun layanan jasa. Keluhan atau kasus yang dialami oleh  mahasiswa UT, dapat juga disebabkan oleh hasil Ujian Praktek, tidak muncul pada DNU.
          Perlu kita ketahui bahwa mata kuliah praktek mahasiswa UT Program S1-Pendas meliputi :
A1. Mata kuliah Praktek Program S1-Pendas UT
1. Pemantapan Kemampuan Mengajar/ PKM (PAUD4304 dan PDGK4209 )
2. Pemantapan Kemampuan Profesional/ PKP (PAUD4501 dan PDGK4501)         
3. Matakuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan ( PDGK4306)
4. Matakuliah Praktikum IPA SD ( PDGK4109)
5. Matakuliah Pembelajaran Terpadu ( PDGK4205  dan PAUD4302)
6. Praktik Pend Jasmani danOlah raga ( PDGK4208)
7. Praktik Pembelajaran Kelas Rangkap / PKR ( PDGK4302)
8. Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini ( PAUD4504)
A2. Mata kuliah Praktek Program S1-Non Pendas UT
          Sedangkan mata kuliah praktek  Program Non Pendas terdiri dari :
1. PBIS4304 ( Pemantapan kemampuan mengajar  / PKM).
2. PEBIS4501( Pemantapan kemampuan Profesional / PKP).
          Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 10 macam mata kuliah praktek  program S1-Pendas dan S1-Non Pendas. 

B. Faktor Penyebab Terjadinya Kasus Nilai Praktek Tidak Muncul
          UT Pusat akan mengirimkan hasil ujian tertulis maupun  praktek dalam waktu 10 minggu setelah hari akhir UAS ke UPBJJ-UT. Selanjutnya UPBJJ-UT akan mengirimkan hasil ujian berupa Daftar Nilai Ujian ( DNU) ke alamat mahasiswa. Bisa terjadi mahasiswa merasa senang atau puas setelah mengetahui hasil UAS pada DNU, karena hasil belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berlaku sebaliknya yaitu mahasiswa merasa tidak senang atau terjadi keluhan, komplent, atau kasus yaitu sebuah ungkapan ketidak puasan antara harapan dengan kenyataan  terhadap hasil UAS pada DNU karena hasil belajar tidak sesuai dengan yang diharapkan.
          Fokus pembahasan dibatasi pada kasus nilai mata kuliah parktek yang tidak muncul pada DNU. Adapun faktor penyebab kasus  tidak munculnya nilai matakuliah praktek pada DNU, antara lain :
1. Kode matakuliah praktek PKM atau PKP dientri ke sitem Aplikasi TTM salah
2. Masa registrasi yang dientri ke sitem Aplikasi TTM tidak tepat.
3. Nilai mata kuliah praktek PKM / PKP dan nilai laporan PKP belum dientri ke sitem Aplikasi TTM
    ke UPBJJ terdekat.
4. Mahasiswa belum registrasi mata kuliah praktek ke UPBJJ-UT terdekat.
          Perlu kita ketahui bahwa untuk mengentry nilai matakuliah PKM ( PAUD4304 dan PDGK4209)  dan PKP( PAUD4501 dan PDGK4501) hanya dapat dilakukan secara manual.          Perlu kita ketahui untuk mengentri secara manual diperlukan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Buka program APLIkasi TTM
2. Pilih PKM/PKP/ Praktek
3. Pilih nilai PKM/PKP, maka muncul nilai berlkut :
Masa Ujian/ Masa Registrasi    
Kode Mata Kuliah    
Nomor ID Pembimbing    
Nim          
Nilai Praktek   
Nilai Laporan PKP   
Simpan/ hapus   

          Berdasar menu di atas, maka untuk mengentry nilai mata kuliah PKM dan PKP dibutuhkan nomor ID Pembimbing. Tanpa ID Pembimbing nilai mata kuliah PKM maupun Nilai PKP tidak dapat di entri. Jika tutor belum punya nomor ID pembimbing, maka petugas entry harus membuat nomor ID pembimbing tutor tersebut. Agar dapat membuat nomor ID pembimbing maka tutor harus sudah mempunyai nomor ID Tutor.
          Sedang untuk mengentri matakuliah praktek yang lain yaitu : PDGK4306, PDGK4109, PDGK4205, PAUD4302, PDGK4208, PDGK4302, PAUD4504 dapat dilakukan secara tidak manual.          Perlu kita ketahui untuk mengentri mata kuliah praktek secara tdak manual diperlukan langkah-langklah seperti tersebut di bawah ini.
1. Pilih Program Axel
2 Tulis secara horizontal tabel di bawah ini.

MasaUjian, Kode Mtkl, NIM, Nilai,  IDTutorial, ITutor, Kls, Tg.Mul Tut,  Tgl Sel Tut, Jam/ Hari    Prediksi

3. Masukan data Nilai Tutgas Tutorrial yang akan di entri.
4. Setelah Selesai :
   a. Save As pada Taxt ( Tab delimeted)
   b. Yes
5. Buka program APLIkasi TTM
6. Klik Brows
7. Klik Proses.
          Berdasar tabel tersebut di atas, maka untuk mengentry nilai mata kuliah PDGK4306, PDGK4109, PDGK4205, PAUD4302, PDGK4208, PDGK4302, PAUD4504, diperlukan Nomor ID Tutorial. Untuk dapat memperoleh nomor ID Tutorial maka pilih menu kegiatan tutorial pada sistem Aplikasi TTM tutorial. Keunggulan dari mengentri nilai matakuliah praktek dengan sistem tidak manual adalah dengan membutuhkan waktu relative singkat dapat dientri nilai mata kuliah praktek yang banyak. 
                       
C. Layanan UT terhadap Keluhan Nilai Praktek Mahasiswa Program S1-Pendas dan Non Pendas.
         Telah dijelaskan sebelumnya bahwa UT Pusat akan mengirimkan hasil ujian tertulis maupun  praktek dalam waktu 10 minggu setelah hari akhir UAS ke UPBJJ-UT. Ada dua kemungkinan bahwa banyak mahasiswa merasa puas terhasil hasil UAS yang terdapat dalam DNU. Akan tetapi tidak sedikit mahasiswa yang merasa kecewa atau tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
          UT masih melayani mahasiswa UT yang nilai mata kuliah Prakteknya belum muncul dalam DNU,         dengan cara seperti berikut.
1.  Mahasiswa menyampaikan keluhan atau pengaduan mengenai nilai praktek yang tidak muncul dalam 
     DNU ke UPBJJ-UT terdekat,.
2. Mahasiswa atau pengurus pokjar menunjukkan bukti bahwa ada nilai matakuliah   praktek belum mun-
     Cul pada DNU.
3. Mahasiswa atau pengurus pokjar menunjukkan bukti biling registrasi matakuliah yang tervalidasi oleh
    Bank yang terkait dengan matakuliah yang tidak muncul.
4.  Masa berlakunya  biling registrasi matakuliah praktek adalah empat semester.
5. Jika dalam waktu empat semester ternyata nilai matakuliah praktek tersebut tetap belum muncul, maka
     pada masa regristasi berikutnya harus registrasi ulang mata kuliah tersebut..
4. Membawa bukti hasil Rekap Nilai Praktik  PKM/PKP atau nilai Laporan PKP yang ditanda tangani
    oleh Supervisor 1 dan 2.
                   Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masa pengaduan kasus matakuliah berpraktek hanya berlaku dalam kurun waktu empat semester. Jadi Jika dalam kurun waktu empat semester tersebut tidak muncul, maka padamasa  periode ke lima harus registrasi ulang lagi.
          Sebagai wawasan bahwa UT secara umum, dan khususnya UPBJJ-UT Purwokerto telah melakukan pelayanan terhadap mahasiswa yang mengalami kasus matakuliah berprakek , dapat dilihat pada contoh tabel 1, sepertio tersebut di bawah ini.

Tabel 1. MATAKULIAH BERPRAKTIK BERKASUS YANG TELAH DIATASI/DISELESAIKAN

No  NIM  Nama Mahasiswa  Kasus Nilai Praktik Yang Belum Muncul    Keterangan
            Kode  Mata Kuliah    Masa Ujian    Entri  Tanggal :    
No.1.  NIM: 816967497,  Nama: SRI WINARNI,    Mata Kuliah : PDGK4306, Masa Ujian : 2013.1     
           Tgl entry : 21/11/2014,   Penyelesaian : 27/1/2015, Berhasil dengan nilai : B
 No.2. NIM: 816035026, Nama: Bambang Wijonarko, Matakuliah:PDGK4501, Masa Ujian : 2013.1    
           Tgl. entry : 27/11/2014,  Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 3. NIM:818494571, Nama: MUSTOLIH, Matakuliah: PDGK4107, Masa Ujian : 2013.1,       
           Tgl entry : 12/12/2014,  Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 4.  NIM: 819928304, Nama : Yenni Suryani, Matakuliah : PDGK4208, Masa Ujian: 2013.1    
            Tgl entry: 29/9/2014, Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai C
No. 5.  NIM: 822297767, Nama : Desti Katulistiyan, Matakuliah: PDGK4208, Masa Ujian : 2013.1   
            Tgl entry : 29/9/2014, Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : B
No. 6.  NIM.822261122, Nama : Neti Firmayanti, Matakuliah : PDGK4501, Masa Ujian :  2013.1   
            Tgl entry : 17/11/2014, Penyelesaian :  27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 7.   NIM: 820868534, Nama: Yunita Setyaningsih, Matakuliah: PDGK4205, Masa Ujian:  2013.1     
            Tgl entry: 06/11/2014, Penyelesaian :  27/1/2015 Berhasil dengan nilai : B
No. 8.  NIM: 822276494, Nama: Eka Dani Rahmawati, Matakuliah: PDGK4306 , Masa Ujian: 2013.2     
             Tgl entry :12/12/2014, Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 9.  NIM: 822505668, Nama : Yulisniani Rofiqoh, Matakuliah: PDGK4306, Masa Ujian: 2013.2   
            Tgl entry:12/12/2014, Penyelesaian: 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No.10. NIM:017942834, Nama: Eli Maryuni , Matakuliah: PEBI4419, Masa Ujian : 2013.2   
            Tgl entry : 19/01/2015, Penyelesaian :  27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No.11. NIM:821913159, Nama: Ani Wahyuningsih, Matakuliah: PAUD4501, Masa Ujian: 2013.2   
            Tgl entry : 30/01/2015, Penyelesaian: 13/03/2015 Berhasil dengan nilai :  A
No.12. NIM: 820681518, Nama: UMIRI SUSANTI, Matakuliah: PDGK4202, Masa Ujian: 2013.2   
            Tgl entry : 1/12/2014,  Penyelesaian : 12/12/2014 Berhasil dengan nilai : A
No.13.  NIM: 821777025, Nama: HersisCitraMustikaningsih, Matakuliah: PDGK4306, Masa Ujian :   
             Masa Ujian: 2013.2, Tgl entry: 27/10/2014, Penyelesaian: 22/12/2014 Berhasil dengan nilai : A
No.14.  NIM: 821191204, Nama : Sri Herawati , Matakuliah: PAUD4501, Masa Ujian: 2013.2   
             Tgl entry : 17/11/2014, Penyelesaian : 12/12/2014 Berhasil dengan nilai : A
No.15.  MIM:  017971907, Nama: Turyono, Matakuliah: PEKI4501, Masa Ujian:  2013.2,          
              Tgl entry : 26/01/2015, Penyelesaian : 30/01/2015 Berhasil dengan nilai :  A
No.16.  NIM: 822299097, Nama: Yuliana, Matakuliah: PDGK4209, Masa Ujian: 2014.1 ,                      
             Tgl entry :  29/9/2014, Penyelesaian : 12/12/2014 Berhasil dengan nilai A
No.17.  NIM: 821071588, Nama : Agustin Dora Pratiwi , Matakuliah: PDGK4209,
             Masa ujian : 2014.1, Tgl entry: 15/10/2014, Penyelesaian: 12/12/2014 Berhasil dengan nilai : A
No.18.  NIM: 822275059, Nama : Dewi Elis Syamsiahwati, Matakuliah: PAUD4501,
             Masa Ujian: 2014.1, Tgl Entry : 20/10/2014, Penyelesaian: 12/12/2014 Berhasil dengan nilai : A
No.19.  NIM: 824567648, Nama :  Megapujiati , Matakuliah: PAUD4501, Masa Ujian:  2014.1      
             Tgl entry : 20/10/2014, Penyelesaian : 12/12/2014 Berhasil dengan nilai : A
No. 20. NIM: 822033645, Nama: Wihdah Azifaturrohmah, Matakuliah: PAUD4501,
             Masa Ujian: 2014.1, Tgl entry :  20/10/2014, Penyelesaian : 12/12/2014 Berhasil mendapat nilai : A
No.21.  NIM :  821475509, Nama :  Sri Rahayu , Matakuliah : PAUD4501, Masa Ujian:  2014.1         
             Tgl entry : 20/10/2014, Penyelesaian : 12/12/2014 Berhasil dengan nilai : A
No. 22. NIM: 821912211, Nama :  Mimin Sukarmi, Matakuliah: PAUD4304 , Masa Ujian: 2014.1   
             Tgl entry : 12/11/2014, Penyelesaian : 12/12/2014 Berhasil dengan nilai : A
No. 23. NIM: 818433391, Nama: Faizal Nurul Amin, Matakuliah: PDGK4205, Masa Ujian: 2014.1   
             Tgl entry : 08/11/2014, Penyelesaian : 12/12/2014 Berhasil dengan nilai : B
No. 24. NIM : 818429599, Nama : Maryami Barotun, Matakuliah : PDGK4205, Masa ujian: 2014.1   
              Tgl  entry : 08/11/2014, Penyelesaian : 12/12/2014 Berhasil dengan nilai : B
No. 25. NIM :  818429685, Nama : Siti Nurhikmah, Matakuliah: PDGK4205, Masa Ujian:  2014.1   
              Tgl entry : 08/11/2014, Penyelesaian : 12/12/2014 Berhasil dengan nilai : B
No. 26.  NIM : 818430371, Nama :  Fitri Amalia, Matakuliah :  PDGK4205, Masa ujian:  2014.1   
              Tgl entry : 08/11/2014, Penyelesaian : 12/12/2014 Berhasil dengan nilai : B
No. 27.  NIM : 818429599, Nama : Maryami Barotun, Matakuliah: PDGK4501, Masa Ujian: 2014.1   
               Tgl entry : 08/11/2014, Penyelesaian : 12/12/2014 Berhasil dengan nilai : A
No. 28.  NIM : 823912761, Nama:  INGET HERTIKARAHNA, Matakuliah :  PDGK4501                  
               Masa ujian; 2014.1, Penyelesaian : 09/03/2015    30/03/2015 Berhasil dengan nilai :  A
No. 29.  NIM: 821773415, Nama : ERNA WIDYANINGRUM S, Matakuliah: PAUD4304,
              Masa Ujian : 2014.1, Tgl entry :02/03/2015, Penyelesaian :  30/03/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 30. NIM : 821671527, Nama :  ZIDNI  MUSTOFA, Matakuliah: PDGK4501,
              Masa Ujian :  2014.1, Tgl entry :  28/11/2014, Penyelesaian : 29/12/2014 Berhasil dg nilai : A
No.31.  NIM: 821475279, Nama : MUTMAINAH, Matakuliah: PAUD4501, Masa Ujian:  2014.1   
             Tgl entry : 28/11/2014, Penyelesaian :  29/12/2014 Berhasil dengan nilai : A
No. 32, NIM : 818500027, Nama :  OKTY PRAMIKASARI, Matakuliah : PDGK4209,
             Masa ujian :  2014.1    2/12/2014    29/12/2014 Berhasil de-ngan nilai : A
No.33,  NIM : 823912761, Nama: INGET HERTIKARAHNA, Matakuliah : PDGK4205,
             Masa ujian : 2014.1, Tgl entry : 12/12/2014, Penyelesaian :  29/12/2014 Berhasil dengan nilai : B
No.34. NIM : 824564327, Nama : Dalail, Matakuliah : PDGK4107, Masa ujian : 2014.1,
            Tgl entry : 02/10/2014, Penyelesaian : 22/12/2014 Berhasil dengan nilai : A
No.35, NIM : 821474198, Nama : Dwi Susanti, Matakuliah : PDGK4501, Masa Ujian : 2014.1   
            Tgl entry :15/12/2014, Penyelesaian : 29/12/2014 Berhasil dengan nilai : A
No. 36, NIM : 824539251, Nama : Heru Rahmawati Ulfah, Matakuliah: PDGK4107,
             Masa ujian : 2014.1, Tgl entry :  02/10/2014, Penyelesaian : 30/03/2015 Berhasil dengan nilai :  A
No. 37, NIM : 824550461, Nama : Suyanto, Matakuliah : PDGK4107, Masa ujian : 2014.1   
             Tgl entry : 02/10/2014, Penyelesaian : 30/03/2015 Berhasil dengan nilai :  A
No. 38,  NIM : 821772588, Nama : Muh Syarif Nur Hidayat, Matakuliah : PDGK4501,
              Masda ujian: 2014.1, Tgl entry : 27/10/2014, Penyelesaian : 30/03/2015 Berhasil dengan nilai :  A
No. 40, NIM :  823914385,  Nama : Ajis Triyono, Matakuliah : PDGK4209, Masa ujian : 2014.1   
              Tgl entry : 29/9/2014,  Penyelesaia : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 41, NIM : 823093256, Nama :  Anggi  Fitriyani, Matakuliah : PDGK4209, Masa Ujian : 2014.1   
             Tgl entry : 29/9/2014, Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 42, NIM : 823914457, Nama : Atik  Rakhmawati, Matakuliah : PDGK4209, Masa ujian : 2014.1   
              Tgl entry : 29/9/2014, Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 43,  NIM :  823093303, Nama : Devi Agus ningtyas, Matakuliah: PDGK4209,
              Masa ujian : 2014.1, Tanggal entry : 29/9/2014, Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 44, NIM :  823914464, Nama : Dewi  Dian Farida,  Matakuliah : PDGK4209, Masa ujian : 2014.1   
              Tgl entry : 29/9/2014, Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 45  NIM : 823093249, Nama : Edi Setiawan, Matakuliah : PDGK4209, Masa ujian :  2014.1   
             Tgl entry : 29/9/2014, Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 46,  NIM : 823093231, Nama : Kurnianingsih, Matakuliah : PDGK4209, Masa ujian : 2014.1   
              Tgl entry : 29/9/2014, Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 47, NIM : 823914378, Nama : Nurhayati, Matakuliah : PDGK4209, Masa ujian : 2014.1   
              Tgl entry : 29/9/2014, Penyelesaian :  27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 48, NIM : 823914392, Nama :  Sri Suwarti, Matakulaih : PDGK4209, Masa ujian : 2014.1   
              Tgl entry : 29/9/2014, Penyelesaian :  27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 49, NIM : 823914489, Nama : Titis Dwicahyani, Matakuliah : PDGK4209, Masa ujian : 2014.1   
              Tgl entry : 29/9/2014, Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A
No. 50, NIM : 823093288, Nama : Wahyu Novita Sari, Matakuliah : PDGK4209,
             Masa ujian :  2014.1, Tgl entry :  29/9/2014, Penyelesaian : 27/1/2015 Berhasil dengan nilai : A.

          Berdasar pada tabel 1 di atas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan  masalah kasus mata kuliah praktek yang tidak muncul pada DNU, paling cepat waktu  penyelesaian 12 hari, dan paling lambat waktu penyelesaian 3 bulan atau lebih.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
          Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. UT telah melayani penyelesaian kasus nilai mata kuliah praktek yang belum muncul
    pada DNU.
2. Proses penyelesai kasus ada yang menggunakan waktu relative cepat yaitu sekitar
    12 hari, tapi ada menggunakan waktu lama yaitu sekitar 3 bulan atau lebih.

B. Saran
Kasus nilai praktek yang belum muncul pada DNU, harap segera diproses penyelesaiannya sehingga mahasiswa merasa puas.

V. Daftar Pustaka
Djamaris, 1990. Pedoman Pembuatan Alat Evaluasi Bidang Studi matematika. Padang: Penerbit FMIPA
               IKIP Negri Padang.
Depdiknas, 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Penerbit Pusat Kurikulum, Balitbang.

Harsja W Bachtiar, 1987. Buku Pedoman Penilaian Hasil Belajar Di Sekolah Dasar. Jakarta: Penerbit
               Proyek Pembinaan SD, Depdikbud.
Robin Fogarty, 1991. How To Integrated The Curricula. IRI: Skylight Publishing, Inc, Palatine, Illinois.

Tim Penulis UT, 2014. Katalog Universitas Terbuka Program Pendas . Jakarta: Penerbit Universitas   
               Terbuka.

Rabu, 22 April 2015

Taksonomi Pembelajaran Matematika Tentang Limit Berdasarkan Teori Belajar Gagne ( Saryanto-UPBJJ-UT Purwokerto)


TAKSONOMI  PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG LIMIT BERDASARKAN TEORI BELAJAR GAGNE
(Saryanto-UPBJJ-UT Purwokerto)
Rabu – 22 April 2015
Saryanto1234.blogspot.com
I. Pendahuluan
          Dari sudut pandang  kegunaan, Snelbecker( Ratna Wilis Dahar, 1988 : hal 5), mengatakan bahwa teori merupakan sejumlah pernyataan-pernyataan yang terintegrasi secara sintaktik. Kumpulan pernyataan tersebut mengikuti aturan-aturan tertentu yang menghubungkan pernyata-an yang satu dengan pernyataan lain dan juga pada data yang diamati dan digunakan untuk mem-prediksi dan menjelaskan peristiwa yang diamati. Perumusan teori itu bukan hanya penting, me-lainkan vital bagi psikologi dan pendidikan, untuk dapat maju atau berkembang dan memecah-kan masalah-masalah yang ditemukan dalam bidang ilmu tersebut.
          Dengan perkataan lain bahwa suatu teori dapat berfungsi sebagai :
1.Mensistematikan penemuan-penemuan penelitian dan memberi arti pada peristiwa-peristiwa
   yang kelihatannya saling tidak ada hubungannya.
2. Suatu teori dapat digunakan untuk memprediksi apa yang diharapkan dicapai melalui suatu   
    eksperimen atau pengamatan.
3. Suatu teori dapat digunakan untuk menjelaskan suatu kejadian selama penjelasan itu logis.
          Perlu diperhatikan bahwa bagaimanapun baiknya suatu teori, tidak berarti bahwa setiap masalah dapat dipecahkan oleh teori itu. Tetapi tanpa teori, kerap kali kita tidak tahu dimana kita harus memulai.
          Dalam masalah kegiatan belajar mengajar, teori- teori belajar dan rumusan-rumusan ten-tang  suatu pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar ( KBM), juga penting dan sangat vital. Kurikulum atau GBPP matapelajaran matematika adalah merupakan
sumber pedoman bagi guru dalam melakasnakan kegiatan belajar mengajar (KBM) matematika di ruang kelas. Komponen GBPP matapelajaran pada umumnya dan matapelajaran matematika khususnya terdiri dari tujuan instruksional, materi pelajaran dan sarana, metode mengajar, teknik evaluasi.
          Dalam upaya guru membantu siswa untuk mencapai tujuan instruksional, guru perlu me-nyesuaikan dengan tujuan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Kalau guru telah memilih
materi pelajaran, ia berkewajiban untuk memilih metode yang cocok dengan materi tersebut. Kalau sudah sampai pada pemilihan metode, guru perlu mempertimbangkan teori belajar mana yang akan digunakan yang mendukung kegiatan pembelajaran. Dalam upaya guru mengevaluasi keberhasilan belajar siswa,  maka alat evaluasi yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan instruksional atau kompetensi yang diharapkan tercapai.
          Dari penjelasan tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang dilaksa-nakan oleh guru di ruang kelas dipengaruhi oleh aliran teori belajar.  Ada tiga macam aliran teori belajar yaitu :
1.Aliran teori belajar Tradisonal
2. Teori belajar Behaviorisme (Teori belajar tingkah laku)
3. Aliran teori belajar Konseptionisme
          Berkaitan dengan  pada penjelasan di atas, fokus pembahasan makalah ini pada teori belajar behaviorisme sehingga makalah ini diberi judul : “ Taksonomi Pembelajaran Matematika Tentang Limit Berdasarkan Teori Belajar Gagne “ 
II. RUMUSAN MASALAH
          Berdasar uraian di atas maka rumusan masalah yang  disusun adalah sebagai berikut :
A.Bilamana timbul nya teori belajar aliran Behaviorisme ?
B. Bagaimana taksonomi pembelajaran Matematika  menurut Gagne tentang Limit ?
III. Pembahasan
A. Sejarah Lahirnya Teori belajar Aliran Behaviorisme (Teori belajar tingkah laku)
          Ratna Wilis Dahar (1988 : hal 24), mengatakan bahwa teori belajar aliran behaviorisme berkembang pada abad ke-20. Teori belajar aliran behaviorisme ini ,  dibedakan atas dua macam yaitu :
a.Teori (S-R) conditioning
b.Teori (S-R) Kognitif
          Perlu dikenalkan disisni bahwa pakar pendidikan yang termasuk aliran teori belajar behaviorisme kognitif  antara lain :
(a). E. L Thorndike; (b). B.F Skiner; (c). Ivan Petrovich Pavlov; (d).Gagne; €.E.R Guthrie; dan
(f). A. Bandura ( dari Indonesia)
          Dari penjelasan di atas, maka Gagne termasuk pakar pendidikan pengikut aliran teori belajar ( S-R) behaviorisme kognitif.
          Teori belajar aliran behaviorisme mengemukakan batasan belajar adalah perubahan perilaku sebagai akibat pengalaman. Para pakar teori belajar ini juga berpendapat bahwa proses belajar terjadi sebagai akibat semakin kuatnya asosiasi antara stimulus dan respons.
          Gagne adalah pakar pendidikan teori ( S-R) kognitig, yang mengemukakan suatu model teori ( S-R) kognitif yang disebut Teori  pemrosesan- informasi. Di bawah ini akan ditunjukkan gambar model teori pemrosesan informasi dari Gagne.
          Berdasar gambar di atas, belajar sebagai transformasi informasi dari stimus ke respons. Lingkungan merupakan sumber informasi (stimulus) dalam bentuk energi fisik tertentu ( misal : bacaan konsep limit = merupakan energi sinar, gambar sketsa grafik  = merupakan energy sinar, suara orang sedang bercakap-cakap = energy bunyi, dll) Stimulus dalam bentuk energy itu, diterima oleh reseptor ( mata, telinga ). Reseptor ini mengirim impuls-impuls elektro kimia ke (registor penginderaan yang berpusat di otak). Jadi transformasi pertama yang dialami adalah informasi penginderaan dari berbagai bentuk energi yang sama ( impuls-impuls elektro kimia) dari reseptor ke registor penginderaan yang berpusat di otak.
          Impuls-impuls syaraf dari reseptor terhubung ke registor penginderaan yang terdapat pada sistem pusat syaraf = otak). Informasi penginderaan ( sinar = gambar sketsa garik, bacaan Pengetian tentang limit , bunyi= suara gaduh orang bicara) disimpan dalam sistem syaraf pusat hanya dalam waktu seperempat detik. Terjadi proses reduksi informasi yang masuk dalam pengertian bahwa sebagian besar informasi hilang, dan hanya sebagian kecil informasi tidak hilang. Informasi yang masih ada selanjutnya disimpan ( proses selektif) dalam memori jangka pendek kurang lebih selama sepuluh detik.   
          Memori jangka pendek sering disebut pusat syarat kesadaran. Informasi yang tersimpan dalam memeori jangka pendek setelah lewat dari sepuluh detik akan hilang, kecuali kalau informasi itu dihafalkan atau dicatat.Misal : kita dititipi orang untuk membelikan beberapa jenis barang secara lisan, waktu perjalanan menuju ke toko sekitar dua puluh menit. Maka barang titipan yang harus dibeli, bisa lupa dan tidak dibeli, jika tidak dicatat atau tidak dihafalkan berulang-ulang.
          Dilihat dari sudut pandang lamanya informasi tersimpan oleh registor penginderaan yang terdapat pada otak disebut memori( jangka pendek, jangka panjang), sedang dilihat dari fungsi registor penginderaan menyimpan informasi disebut memori kerja.
B. Taksonomi Pembelajaran Matematika Menurut Teori  Belajar Gagne
          Istilah taksonomi oleh Gagne digunakan untuk menyatakan pengertian tujuan atau hasil kompetensi pembelajaran yang diharapkan tercapai.Gagne ( Herman Hudoyo, 1988: 29) membagi lima katagori taksonomi yang diharapkan tercapai pada pembelajaran matematika, yaitu seperti tersebut di bawah ini. 
1.Informasi Verbal ( Kognitif)
2. Psychomotor skills ( Keterampilan psikomotorik);
3. Attitude ( Afektif/ sikap)
4. Intelectual skills ( Keterampilan intelektual)
5. Cognitive strategy( Strategi kognitif).

Sumber : Internet Penelusuran Google: 7/9/2015
1. Informasi Verbal
          Informasi Verbal adalah kecakapan untuk untuk mengkomunikasikan secara verbal pengetahuannya tentang fakta-fakta. Informasi Verbal ini dapat diperoleh dengan cara membaca buku, mendengarkan radio, memperoleh informasi secara lisan, dan sebagainya. Belajar informasi verbal, berarti individu mampu menyatakan secara proporsional hal-hal yang telah dipelajari.Kemampuan mengingat tentang formula, teorema, aksioma, dalil-dalil matematika termasuk kemampuan informasi verbal. Berdasarkan teori : “Model Pemrosesan Informasi”, definisi, formula, teorema, aksioma, dalil-dalil matematika di transformasi dari sumber informasi ( kegiatan belajar mengajar di ruang kelas, buku matapelajaran) melalui reseptor ( mata, telinga) ke registore Penginderaan di dalam otak, berlanjut ke meori kerja ( di otak) menuju generator respons ( di otak). Selanjutnya generator respons memerintahkan efektor ( tangan) untuk menuliskan hasil solusinya.
Sebagai Contoh Informasi Verbal :
Contoh : 1


Ini berarti limit kiri tidak sama limit kanan. Jadi limit x mendekati 0 dari dua pihak tidak ada.
2. Psychomotor skills ( keterampilan psikomotorik )
          Keterampilan psikomotorik dapat diartikan sebagai kecakapan yang dicerminkan oleh adanya kecepatan, ketepatan, dan kelancaran gerakan otot-otot dan anggota badan.pelaksanaan suatu tindakan untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu. Keterampilan motorik yang baik dicapai melalui latihan berulang-ulang .
          Keterampilan psikomotorik pada umumnya memerlukan suatu aktivitas berupa suatu tindakan yang bersifat fisik dan penggunaan otot untuk melakukan suatu tindakan yang bertujuan.Tindakan dalam keterampilan psikomotorik selain tindakan fisik yang
berupa penggunaan otot, tetapi juga melibatkan tindakan mental sesuai dengan tingkat perkembangan mental anak.
          Siswa secara individual perlu diberi kesempatan untuk mengulangi gerakan-gerakan yang diperlukan untuk menghasilkan keterampilan psikomotorik tertentu.                                                                                                                                                   
Contoh 2: Carilah hasil penyelesaianbentuk limit jika ada !     

          iniberarti limit kiri tidak sama dengan limit kanan untuk x mendekati 3 . Oleh karena limit kiri tidak sama dengan limit kanan, maka limit f(x) mendekati 3 dari dua pihak tidak ada.
          Dari uraian di atas siswa dilatih operasi penjumlahan bilangan asli dan operasi perkalian bilangan negative dengan bilangan negatip.
3. Attiude( sikap)
          Sikap adalah kecenderungan untuk merespon secara ajeg terhadap stimulus, , berdasarkan penilaian terhadap stimulus itu. Respons tersebut dapat positip ( menerima), atau  negatip (menolak) terhadap suatu obyek yang berharga atau tidak berharga. Sikap positip atau negatip terhadap matematika dapat diperoleh melalui belajar sinyal.
          Gagne (Herman Hudoyo, 1988: 36), mengatakan bahwa belajar sinyal adalah belajar tanpa kesengajaan yang dihasilkan oleh stimulus masa yang lalu. Misal :Ada suatu kejadian jari tangan anak kecil tersentuh oleh api, maka spontan anak tersebut menangis kesakitan karena api terasa panas .Dari kejadian itu, anak tersebut memperoleh keterampilan intelektual bahwa api adalah zat yang sifatnya panas. Keterampilan intelektual yang diperoleh secara tidak sengaja atau spontanitas itu disebut belajar isyarat.
         Belajar sinyal dalam matapelajaran matematika, misal : “ Anak tidak suka atau menghindari mata pelajaran matematika karena takut pada guru matematika yang galak”. Berlaku sebaliknya, siswa menyukai matematika karena masa sebelumnya pernah mendapatkan pujian dari guru matematika di kelasnya, atau keberhasilan dalam mata pelajaran matematika masa lalu.Dampak selanjutnya siswa senang belajar matematika, dan senang membeli buku-buku yang berkaitan dengan matematika.   
          Begitu juga penyebab siswa yang tidak suka terhadap matematika dapat disebabkan oleh pengalaman masa lalu siswa yaitu pernah dimarahi oleh guru matematika di kelas karena tidak bisa mengerjakan soal matematika.
4. Intelectual skills ( keterampilan intelektual)
          Keterampilan intelektual adalah kemampuan untuk menguasai konsep, dan aturan atau sifat-sifat yang melekat pada konsep tersebut dalam memecahkan masalah tertentu.Keterampilan intelektual diperoleh melalui belajar dalam arti sering berlatih menyelesaikan soal-soal matematika.Misal berlatih menyelesaikan soal matematika tentang limit menggunakan teorema dan sifat-sifat limit.
Teorema A ( Teorema limit utama)


















          Dari contoh tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa seseorang yang dapat menyelesaikan soal matematika di atas, dan hasil akhir penyelesaian adalah benar, maka dikatakan orang tersebut adalah trampil intelektual matematika.
Berlaku sebaliknya, seseorang yang dapat menyelesaikan masalah matematika tetapi hasil akhir tidak benar, maka dikatakan tidak terampil intelektual.
5.Strategi kognitif
          Strategi kognitif adalah kemampuan metakognitif yang terlihat dalam bentuk kemampuan berpikir tentang proses berpikir bagaimana berpikir dan proses belajar bagaimana belajar.yang efektif dan efisien.
          Gagne (Herman Hudoyo, 1988: 36), mengatakan bahwa strategi kognitif  adalah  kemampuan yang terorganisasikan secara internal yang memungkinkan siswa terarah perhatiannya, belajarnya, mengingatnya dan berpikirnya. Kemampuan-kemampuan belajar, mengingat dan berpikir terorganisasi secara internal, yang memungkinkan terjadinya aktifitas dan modifikasi proses belajar. Strategi kognitif adalah cara siswa melakukan proses belajar, termasuk retensi dan berpikir. Kemampuan yang terorganisasikan secara internal yang memungkinkan terjadinya aktifitas belajar, menurut Gagne terdiri dari 8 type / bentuk, yaitu :
a. Belajar isyarat/ belajar sinyal
Belajar sinyal adalah belajar tanpa kesengajaan yang yang dihasilkan dari stimulus tunggal atau sjumlah stimulus ulang yang menimbulkan respons emosional di dalam individu yang bersangkutan.
Misal :Ada suatu kejadian jari tangan anak kecil tersentuh oleh api, maka spontan anak tersebut menangis kesakitan karena api terasa panas .Dari kejadian itu, anak tersebut memperoleh keterampilan intelektual bahwa api adalah zat yang sifatnya panas.Keterampilan intelektual yang diperoleh secara tidak sengaja atau spontanitas itu disebut belajar isyarat.Contoh belajar iyarat.yang lain, Anak tidak suka atau menghindari mata pelajaran matematika karena takut pada guru matematika yang galak.
b. Belajar stimulus-respons
          Dasar terjadinya belajar S-R adalah pembentukan asosiasi antara stimulus dan respons. Dalam belajar S-R menghendaki adanya stimulus (informasi matematika)  yang berasal dari luar, yang menyebabkan otot-otot suatu pancaindera ( mata, telinga, tangan) individu terangsang untuk merespons (informasi matematika) sehingga terjadi asosiasi antara stimulus dan respons.






Selanjutnya memori kerja melalui proses harapan dan kontorl efektif, informasi itu dikirim ke generator respons. Langkah selanjutnya generator respons memerintahkan efektor ( tangan untuk menuliskan informasi respons 162.

c. Belajar rangkaian gerak / rangkaian tingkah laku
          Belajar jenis ini menunjukkan adanya dua atau lebih ( S-R) yang digabungkan bersama. Semua S-R itu dirangkaikan berurutan sedemikan hingga S-R yang satu menjasi S-R yang yang telah ada sebelumnya pada individu dan S-R yang telah ada sebelumnya menjadi S-R yang lain.
Contoh 2:



















d. Belajar rangkaian verbal
          Belajar jenis ini terjadi pada waktu memberi nama suatu benda. Misalnya pada waktu mengamati suatu benda terjadilah asosiasi S-R yang pertama, siswa menggunakan sifat 5 dari limit. Kemudian terjadi asosiasi S-R yang kedua yang memungkinkan peserta didik, menggunakan sisfat 3 dari limit., Kemuadian terjadi asosiasi S-R yang ketiga , siswa menggunakan sifat 2 dari limit. Dan asosiasi S-R yang keempat, adalah hasil solusinya adalah 40.
e. Belajar membedakan
          Belajar jenis ini adalah untuk membedakan asosiasi S-R agar dapat memahami bermacam-macam obyek fisik dan konsep. Dalam pengertian bahwa siswa dapat membedakan penggunaan dari dari setiap sifat dari 9 sifat operasi hitung limit. Kesembilan sifat itu adalah :
Andaikan n bilanganbulatpositip, k konstanta, dan f serta g adalah fungsi-fungsi yang
mempunyai limit di c, maka













f. Belajar pembentukan konsep
          Belajar jenis ini adalah belajar memahami kebersamaan sifat-sifat dari benda-benda konkret atau peristiwa-peristiwa untuk dikelompokkan menjadi satu jenis. Dalam arti bahwa untuk memahami suatu solusi operasi limit, kita memulai dari Definisi Limit.
Ini berarti limit kiri tidak sama limit kanan. Jadi limit x mendekati 0 dari dua pihak tidak ada.
          Dari pengertian definisi tentang limit dan berlanjut ke pemahaman sifat-sifat dari operasi hitung limit, serta penerapannya dalam penyelesai soal operasi hitung limit merupakan konsep limit.
g. Belajar pembentukan aturan
          Belajar aturan adalah belajar yang memungkinkan peserta didik dapat menghubungkan dua konsep atau lebih aturan.Atau dapat pula dikatakan bahwa belajar aturan adalah peserta didik mengikuti aturan itu dalam tingkah lakunya.Ini berarti suatu aturan merupakan kemampuan yang dipelajari yang memungkinkan pesrta didik mengerjakan sesuatu dengan menggunakan symbol.Belajar aturan memungkinkan peserta didik menampilkan tingkahlaku tertib menurut aturan.







Tipe belajar menurut Gagne tersebut di atas, maka type atau bentuk belajar pemecahan masalah merupakan metode belajar yang keterampilan intelektual tinggi.
          Berdasarkan pengelompokan tipe belajar dari Gagne, maka taksonmi pada pembelajaran matematika adalah :
1. Informasi Verbal ( Kognitif)
2. Psychomotor skills ( Keterampilan psikomotorik);
3. Attitude ( Afektif/ sikap)
4. Intelectual skills ( Keterampilan intelektual)
5. Cognitive strategy( Strategi kognitif).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
          Berdasarkan urai di atas, maka dapat disimpulkan
1. Perumusan teori ilmu pengetahuan pada umumnya maupun teori belajar pada khususnya,
    bukan hanya penting melainkan vital bagi kehidupan manusia, maupun bagi pendidikan un-
    tuk dapat maju atau berkembang.
2. Teori belajar aliran behaviorime dari Gagne dapat digunakan oleh guru untuk menentukan
    tujuan / hasil belajar setelah menetapkan materi pelajaran  yang akan disampaikan pada siswa..
3. Tujuan belajar/ hasil belajar siswa oleh gagne disebut taksonomi belajar.
4. Berdasarkan pengelompokan tipe belajar dari Gagne, maka taksonmi pada
    Pembelajaran terdiri dari : :
   a. Informasi Verbal ( Kognitif)
   b. Psychomotor skills ( Keterampilan psikomotorik);
   c. Attitude ( Afektif/ sikap)
   d. Intelectual skills ( Keterampilan intelektual)
   e. Cognitive strategy( Strategi kognitif).
B. Saran
1. Seorang guru yang professional perlu menguasai teori materi pelajaran yang akan
    disampaikan kepada siswa dan menguasai teori –teori belajar, 

Daftar Pustaka
Bennett, Jr  Albert B, 2004. Mathematics For Elementary Teachers. The United    
          States : Von Hoffmann Corporation.
Dahar Wilis Ratna, 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Dikti Proyek Pengembangan
          LPTK
Hudojo Herman, 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud Dikti Proyek
          Pengembangan LPTK.
Pursel .J Edwin, 1992. Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 1. Bandung: PT. Gelora Aksara Per-
           tama.
 Suherman ArH. Erman, 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
          Bandung: Penerbit JICA –Universitas Pendidikan Indonesia.
 Suhendra, dkk, 2008.Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Jakarta :  

          Penerbit :  Universitas Terbuka.